PELATIHAN HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MASYARAKAT PETANI DESA SUKAMANAH KECAMATAN PANGALENGAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah data tentang: 1) Proses
implementasi program pelatihan Hidroponik Untuk Meningkatkan Kompetensi
Masyarakat Petani Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan; 2) Efektivitas
program pelatihan Masyarakat Petani Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan
untuk meningkatkan kemampuan Hidroponik Untuk Meningkatkan Kompetensi
Masyarakat Petani Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan, dan 3) Faktor
Faktor Pendukung dan penghambat program Pelatihan Hidroponik Untuk
Meningkatkan Kompetensi Masyarakat Petani Desa Sukamanah Kecamatan
Pangalengan. Konsep yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu: konsep
Pelatihan, konsep kompetensi masyarakat petani, konsep Hidroponik, dan konsep
Efektivitas Program. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method
dengan menggunakan exploratory sequential design. Teknik pengumpulan data
kualitatif yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan
kepustakaan yang dilakukan pada 10 peserta program pelatihan masyarakat petani
dalam meningkat kompetensi pertaniannya melalui hidroponik, 1 orang
penyelenggara program, dan 1 orang narasumber program pelatihan ahli dalam.
Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukan menggunakan pretes postes pada
10 peserta pelatihan hidropnik. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses
implementasi program pelatihan menggunakan pendekatan yang terstruktur dan
penggunaan metodologi pembelajaran yang aktif, pelatihan berhasil meningkatkan
kompetensi peserta masyarakat petani dalam hidroponik. Evaluasi positif dari
peserta dan kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh menunjukkan dampak positif dari pelatihan terhadap praktik
Hidroponik. (2) Program pelatihan telah terbukti efektif dalam meningkatkan
kompetensi masyarakat petani, seperti terlihat dari peningkatan skor posttest
dibandingkan dengan pretest. Ini menunjukkan bahwa pelatihan berhasil
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan
kompetensi masayarakat petani dalam hidroponik (3) Faktor-faktor seperti
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, materi pelatihan yang
terstruktur, pemanfaatan teknologi pendukung, dan fasilitas yang memadai,
berperan penting dalam kesuksesan program pelatihan. Keterlibatan aktif dari
stakeholders, dalam perencanaan Faktor Penghambat seperti keterbatasan waktu,
lama pasca panen, tanaman hidroponik ada yang terserang hama sehingga
mengalami gagal panen, keterbatasan fasilitas dan sumber daya, serta gangguan
teknis, dapat menghambat kompetensi pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan
masyarakat petani dapat melanjutkan ke sesi pelatihan berkelanjutan atau refresher
courses untuk mengembangkan ke hidroponik modern tidak lagi dengan hidroponik
system Wick