PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SELF – CONCEPT MATEMATIK PESERTA DIDIK SMK

E. Jaenal (2024). Penerapan model Discovery Learning Berbantuan Geogebra
Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Self – Concept
Matematis Pesrta didik SMK.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menelaah : perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif dan self concept peserta didik yang memperoleh model
discovery learning berbantuan geogebra pembelajaran biasa, implementasi
penerapan model discovery learning berbatuan geogebra pada pembelajaran,
respon peserta didik terhadap model discovery learning berbatuan geogbra, sikap
peserta didik terhadap self concept dan kesulitan-kesulitan peserta didik dalam
menyelesaikan soal berpikir kreatif. Metode dalam penelitian ini adalah mix
method yang berjenis explanatory sequential design. Subjek dalam penelitian ini
adalah 66 orang peserta didik SMK Gema Karya Bahana Kota Bekasi, terdiri dari
kelas XI AKL-1 sejumlah 33 orang mewakili kelas eksperimen dan kelas XI AKL
2 sejumlah 33 orang newakili kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk
mengikur berpikir kreatif berjumlah 4 soal, sedangkan non tes berupa skala sikap
untuk mengukur self concept, respon peserta didik terhadap model discovery
learning berbantuan dalam pembelajaran. Keseluruhan data diolah menggunakan
excel dan SPSS 22. Dari hasil pengolahan data didapat : peningkatan kemampuan
berpikir kreatif dan self concept peserta didik yang memperoleh model discovery
learning berbantuan geogebra lebih baik dari pada pembelajaran biasa.
implementasi model discovery learning bebantuan geogebra pada pembelajaran
telah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, respon peserta didik terhadap
penerapan model discovery learning berbantuan geogebra pada pembelajaran
berada pada kategori sangat baik, pada kelompok yang memperoleh model
discovery learning berbantuan geogebra sikap peserta didik terhadap indikator self
concept ada pada kategori sangat kuat, sedangkan pada kelompok yang
memperoleh pembelajaran biasa ada pada kategori kuat, pada kelompok yang
memperoleh model discovery learning tidak mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal kemampuan berpikir kreatif untuk semua indikator, sedangkan
untuk kelompoks yang memperoleh pembelajaran biasa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal berpikir kreatif untuk semua indikator, yaitu keluwesan,
kelancaran, originalitas dan elaborasi. Adapun kesalahan yang dialami peserta didik
adalah kesalahan dalam membaca, kesalahan memahami masalah, kesalahan
melakukan transformasi, kesalahan dalam keterampilan proses dan kesalahan
dalam menuliskan penyelesaian akhir