LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK MENINGKATKAN SELF-CONTROL PADA SISWA FATHERLESS SMP AL-FATAH GUNUNGHALU

Indonesia disebut sebagai "fatherless country," yaitu negara dengan minimnya peran ayah dalam pengasuhan anak yang mengakibatkan perkembangan emosional dan psikologis
anak tidak sempurna. Hal ini melatarbelakangi kajian ini, yang bertujuan mengemukakan korelasi antara ketiadaan figur ayah (fatherless) serta pengendalian diri (self - control)
pada siswa-siswi kelas VIII SMP Al-Fatah Gununghalu. Kajian ini bersifat korelasional dengan menggunakan seluruh sampel yang diukur menggunakan skala Likert, yaitu skala fatherless dan skala self-control. Metode yang diterapkan pada kajian ini yaitu mix method, dengan mengadopsi desain kajian explanatory sequential design. Populasi dalam kajian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Al-Fatah Gununghalu dengan kuantitas 87 siswa-siswi, serta sampel sejumlah 26 siswa-siswi. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan angket fatherless, sedangkan perolehan data kualitatif diimplementasikan dengan observasi, studi dokumentasi, serta wawancara kepada dua siswa dan dua siswi. Temuan wawancara menunjukkan bahwa self-control terhadap siswa fatherless kelas VIII di SMP Al-Fatah Gununghalu meningkat diantaranya terlihat dari kontrol perilaku siswa yang meningkat, kontrol kognitif siswa yang mampu memahami berbagai kondisi negatif maupun positif dengan baik, dan kontrol keputusan siswa dengan mampu mempertimbangkan sebab dan akibat dalam mengambil resolusi. Data tersebut memberikan penjelasan lebih rinci dan melengkapi temuan yang diperoleh dari
pendekatan kuantitatif. Temuan kajian menunjukkan bahwa siswa yang mengalami fatherless berada pada kategori tinggi dengan persentase 29,89%, dan layanan bimbingan klasikal terbukti efektif dalam meningkatkan kontrol diri terhadap siswa yang mengalami fatherless. Sedangkan hasil kuantitatif menunjukkan sig. (2-tailed) sebesar 0,001 menandakan adanya perbedaan signifikan antara variabel awal dan variabel akhir.