EFEKTIVITAS PROGRAM PARENT LEARNER UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah data tentang: 1) Proses implementasi
Program Parent Learner Untuk Meningkatkan Pengetahuan Orangtua Tentang Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak di TK Dewi Sartika Kota Bandung; 2) Efektivitas Program Parent
Learner Untuk Meningkatkan Pengetahuan Orangtua Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak di TK Dewi Sartika Kota Bandung; 3)Faktor-Faktor Pendukung dan penghambat Program
Parent Learner Untuk Meningkatkan Pengetahuan Orangtua Tentang Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak di TK Dewi Sartika Kota Bandung. Konsep yang dijadikan dasar dalam penelitian
ini yaitu: konsep parenting, Konsep Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, dan konsep pendidikan
anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan menggunakan
exploratory sequential design. Teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan yang dilakukan pada peserta program Parent
Learner, penyelenggara program, dan narasumber program Parent Learner. Teknik pengumpulan
data kuantitatif dilakukan menggunakan pretes postes. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)
Implementasi program ini melibatkan beberapa tahapan kritis, termasuk penyesuaian isi pelatihan,
aplikasi metodologi pengajaran yang beragam, dan penguatan kolaborasi dengan pihak eksternal,
yang semuanya berkontribusi pada pencapaian tujuan pembelajaran yang komprehensif dan
mendalam. (2) Hasil uji t berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pretest dan
posttest (t = -8.544, p < 0.0001), menolak hipotesis nol. Hal ini mengindikasikan bahwa Program
Parent Learner efektif dalam meningkatkan pengetahuan orang tua. (3) faktor pendukung utama
yang meliputi motivasi tinggi orang tua untuk mendalami ilmu parenting dan aplikasinya dalam
mendidik anak. Materi pelatihan yang relevan dengan kebutuhan orang tua, seperti pengawasan
pergaulan dan pengenalan tingkat kecerdasan anak, serta lingkungan belajar yang nyaman dan
interaktif, menambah efektivitas program. Faktor penghambat seperti kekurangan sumber daya,
durasi program yang terbatas, dan tantangan dalam menyinkronkan jadwal, menunjukkan perlunya
penyesuaian untuk meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas program. Keterbatasan waktu
karena tanggung jawab keluarga dan pekerjaan, serta kebutuhan untuk meningkatkan komunikasi
dan penyediaan modul, menjadi perhatian utama. Penyelenggara program dihadapkan pada
kebutuhan untuk memperbaiki aspek komunikasi dan membuat materi lebih mudah diakses.