PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE BERBASIS BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A TK BINA BANGSA

Kemampuan motorik halus anak usia dini belum tercapai secara optimal. Hal ini terlihat
dari masih banyaknya anak yang belum optimal motorik halusnya. Untuk meningkatkan
motorik halusnya sesuai dengan tahapan usia perkembanganya di perlukan media yang
sesuai dan menarik bagi anak untuk 1. Anak mampu meronce bahan alam apabila dilihat
dari: a. Peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok A setelah pembelajaran
menggunakan media meronce lebih baik dari pada sebelumnya. b. Ketuntasan belajar
anak kelompok A yang menggunakan media meronce. 2. Proses hasil penggunaan media
meronce pada pembelajaran anak kelompok A. 3. Kendala yang dihadapi oleh guru dan
peserta didik didalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui meronce bahan
alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mix Methode dengan desain
penelitian Sequental Explanatory Design. Tahap pertama yang dilakukan yaitu
pengumpulan data kuantitatif kemudian mengumpulkan data kulitatif. Subjek dalam
penelitian adalah anak 4-5 tahun di TK Bina Bangsa. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: 1. Deskripsi proses peningkatan media pembelajaran meronce bahan alam dalam
peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini dilihat dari: a. Peningkatan
motorik halus anak. b. ketuntasan belajar anak kelompok A mencapai 80%. Kemampuan
motorik halus anak melalui media meronce rata-rata, yaitu 19,3 %. Dengan kategori
sangat efektif. 2. Proses hasil penggunaan media meronce pada pembelajaran anak
kelompok A dilakukan pada kegiatan inti mengikuti perencanaan pembelajaran yang
telah di buat. Anak-anak menunjukan respon yang sangat baik dan penuh antusiasme
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran media meronce dalam peningkatan motorik halus
anak. 3. Kendala yang dihadapi oleh guru dan peserta didik didalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak melalui meronce bahan alam, terbagi menjadi dua faktor
yaitu: 1. Faktor Internal, 2. Faktor Eksternal.