PENGGUNAAN MEDIA LOOSE PARTS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK KELOMPOK A DI RA MUSLIMIN AWILARANGAN

Berpikir simbolik merupakan salah satu kemampuan yang termasuk kedalam aspek
kognitif yang meliputi kemampuan membilang banyaknya benda 1-10, mengenal konsep
bilangan, mengenal lambang bilangan dan mengenal lambang huruf. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan berpikir simbolik anak
melalui media loose parts. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui efektivitas
media loose parts dalam meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak kelompok A
di RA Muslimin Awilarangan (2) untuk mengetahui proses pembelajaran dengan media
loose parts dalam meningkatkan kemampuan simbolik anak kelompok A di RA Muslimin
Awilarangan (3) untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh guru dan anak dalam
meningkatkan kemampuan berpikir simbolik menggunakan media loose parts. Penelitian
ini merupakan penelitian Mix Methode dengan desain penelitian Sequential Explanatory
Design. Pada desain ini tahap pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data
kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah anak kelompok A usia 4-5 tahun di RA Muslimin Awilarangan yang
berjumlah 10 anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Efektivitas penggunaan media
loose parts dalam meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak di RA Muslimin
Awilarangan memiliki rata-rata 97,1 % termasuk kategori sangat efektif; 2) Proses
pembelajaran dengan media loose parts dalam meningkatkan kemampuan simbolik anak
dimulai dengan membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran atau RPPH serta
menyiapkan media pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran anak-anak menunjukkan
respon yang sangat baik dan penuh antusiasme dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
melalui media loose parts dalam peningkatan kemampuan berpikir simbolik. (3) Kendala
yang dihadapi oleh guru dan anak dalam meningkatkan kemampuan berpikir simbolik
melalui media loose diantaranya kurangnya pengetahuan guru terkait media loose parts
serta anak yang merasa tidak percaya diri dan ragu untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.