PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN DI SEKITAR WILAYAH WADUK SAGULING

Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana upaya petani dalam menerapkan hasil pelatihan pertanian organik yang telah diselengarakan oleh Balai
Besar Wilayah Sungai Citarum. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1 ) Upaya apa yang dilakukan petani setelah mengikuti pelatihan pertanian organik dan 2 ) Bagaimana hasil Aplikasi yang telah dilakukan dilapangan, serta hasil produktifitas hasil panen petani. ? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik angket, wawancara, studi pustaka dan studi dukumentasi. Populasi penelitian adalah para alumni peserta pelatihan yang telah menerapkan aplikasi pertanian organik dilapangan, dengan jumlah sampel 25 orang. Melalui penelitian ini diperoleh informasi bahwa dalam penerapan pertanian organik di desa pangauban, tentunya untuk menggali kendala dan hasil apa saja yang sudah di peroleh dalam pemanfaatan budidaya pertanian organik. Sehingga proses pemberdayaan masyarakat secara penerapan masyarakat dapat menerima dan mendapat manfaat secara kongkrit, sehingga diperoleh perubahan sosial ekonomi yang nyata. Merujuk pada karakteristik empowering process yang di ungkap oleh Susane
Kindervatter masih ada beberapa kemungkinan peningkatan pada beberapa proses pemberdayaan yang dilakukan akan lebih baik, hal tersebut diantaranya : memberikan pembatasan pada jumlah peserta berdasarkan minat maupun jumlah, pemberian kesempatan yang lebih kepada warga belajar untuk bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia terutama pemandu sehingga mampu bertindak seperti seorang fasilitator, dan penerapan secara penuh sistem belajar secara mandiri.