PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENT BERBANTUAN WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament dengan media berbantuan wordwall pada siswa kelas III Sekolah Dasar; dan
(2) Kesulitan siswa dan guru dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dengan penggunaan model Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament berbantuan wordwall. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan desain penelitian yaitu the explanatory sequential design. Lokasi penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian adalah siswa kelas III sebanyak 22 siswa. Adapun data penelitian diperoleh dari data pretest dan posttest, lembar angket untuk siswa dan guru, observasi dan wawancara. Berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan semula rata-rata perolehan nilai 64,27 menjadi 89,68 dan mencapai persentase ketuntasan sebesar 86% setelah perlakuan model Team Game Tournament diterapkan. Sedangkan data kualitatif menunjukkan bahwa kesulitan yang dihadapi para siswa berfokus pada penggunaan media wordwall melalui teknologi digital sehingga siswa cenderung masih sulit dan belum terbiasa melaksanakan turnamen akademik yang telah disiapkan oleh peneliti. Kemudian kesulitan guru menunjukkan
adanya kesulitan dalam mengelola kelas karena kegiatan pembelajaran yang seharusnya berjalan aktif namun dalam implementasinya pembelajaran seringkali berjalan tidak
kondusif. Sehingga guru harus mempersiapkan strategi pembelajaran dalam setiap aktivitas belajar. Selain itu kemampuan setiap siswa yang berbeda-beda menyebabkan guru
seringkali harus menjelaskan materi berulang-ulang kali. Di setiap pertemuan seringkali pembelajaran hanya didominasi oleh siswa yang cerdas, sehingga tidak terlihat siswa
mana yang belum mengerti.