PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematik siswa serta kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model Search, Solve, Create, Share (SSCS) dengan yang memperoleh pembelajaran biasa. Selain itu, dikaji pula implementasi pendekatan kontekstual melalui model Search, Solve, Create, Share (SSCS) dan kesulitan-kesulitan siswa dalam mengerjakan soal kemampuan representasi matematik. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan desain penelitian menggunakan pretes dan postes di kelas eksperimen dan juga kelas kontrol. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Instrumen yang digunakan meliputi instrumen tes berupa soal kemampuan representasi matematik sebanyak 6 soal dan instrumen non-tes berupa angket kemandirian belajar sebanyak 30 pernyataan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model SSCS lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa, tetapi untuk kategori pencapaian kemampuan representasi matematik menunjukkan hasil yang berbeda yaitu sedang dan rendah, serta untuk kategori peningkatan kemampuan representasi matematik kedua kelas berada pada kategori sedang. Untuk kemandirian belajar siswa, hasilnya tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model SSCS dengan yang memperoleh pembelajaran biasa dengan persentase kemandirian belajar kedua kelas sama yaitu berkategori kuat. Secara umum, implementasi pendekatan kontekstual melalui model SSCS sudah berjalan baik dan lancar dengan sedikit kendala pada alokasi waktu, dan penyesuaian diri siswa. Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan representasi matematik terdapat pada indikator menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah, melibatkan persamaan atau ekspresi matematik dalam menyelesaikan masalah dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dari masalah yang diberikan.