MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI SERTA SELF REGULATED LEARNING MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN METODE INQUIRI TERBIMBING

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretes postest desain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan saintifik saja; (2) pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan saintifik saja; (3) self regulated learning matematik siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan saintifik saja (4) Asosiasi antara kemampuan: komunikasi dan koneksi matematik siswa SMP, komunikasi dan self regulated learning matematik siswa SMP, koneksi dan self regulated learning matematik siswa SMP; (5) Gambaran kinerja siswa SMP dalam implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing; (6) Kesulitan – kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal – soal komunikasi dan koneksi matematik. Penelitian ini dilakukan di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematik serta angket skala self regulated learning matematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing lebih baik daripada yang menggunakan pendekatan saintifik saja dalam meningkatkan kemampuan komunikasi, koneksi, dan self regulated learning matematik siswa, baik ditinjau dari nilai signifikansi pada postes maupun dari hasil n-gain. Untuk kesulitan menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen terletak pada persentase soal nomor 6 yaitu 42,1 % dengan indikator menyusun model matematika dari suatu peristiwa sehari – hari dan menyelesaikannya, sedangkan kesulitan menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen terletak pada persentase soal nomor 6 yaitu 46,9% dengan indikator menerapkan hubungan matematika dengan masalah sehari – hari. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode inquiry terbimbing membuat siswa kreatif dalam mengkomunikasikan suatu gagasan, menemukan konsep dan mengaitkan antar konsep atau prosedur matematika dengan tepat.