FIGUR GURU LAKI-LAKI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN ORAY-ORAYAN DI RA ARAFAH

Menanamkan nilai-nilai disiplin pada anak sejak dini sangat penting, karena hal ini akan
membantu anak mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Dengan begitu terlihat
dari sifat disiplin anak kelompok B di RA Arafah yang belum matang sesuai harapan
yang diinginkan menjadi landasan penelitian ini, dikarenakan anak belum mampu
memaksimalkan motoriknya. Dengan melakukan permainan tradisional yaitu oray-orayan
yang diterapkan untuk meningkatkan motorik kasar anak, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1. Untuk mengetahui proses permainan oray-orayan terhadap peningkatan
keterampilan motorik kasar anak di RA Arafah, 2. Untuk mengetahui efektivitas
permainan oray-orayan terhadap peningkatan keterampilan motorik kasar anak di RA
Arafah, 3. Untuk mengetahui peran dan kontribusi guru laki-laki dalam proses
pembelajaran motorik kasar melalui permainan oray-orayan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Mix Methode dengan desain penelitian Sequential
Explanatory. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengumpulkan data kuantitatif
kemudian mengumpulkan data kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah anak usia 4-5
tahun sebanyak 10 orang anak yang terdiri dari lima anak laki-laki dan lima anak
perempuan di RA Arafah. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) adanya pengaruh
terhadap permainan oray-orayan yang dilakukan selama delapan kali pertemuan yang
awalnya 20,5 meningkat menjadi 37,75. 2) Deskripsi efektivitas permainan oray-orayan
dilihat dari: a. peningkatan Motorik Kasarmeningkat dari skor 77 menjadi 151, b.
peningkatan aktivitas belajar mencapai 94,37% . c. ketuntasan belajar peserta didik
dengan nilai 94,37 dan rata-rata 15,1 termasuk kedalam kategori sangat efektif. 3)
deskripsi kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan motorik kasar anak melalui
permainan oray-orayan karena faktor internal. 4) kesulitan yang dihadapi anak dalam
meningkatkan motorik kasar anak melalui permainan oray-orayan antara lain; anak belum
bisa teratur dalam baris memanjang sesuai aturan permainan, anak belum mampu
melakukan gerakan aturan permainan, dan anak belum bisa teratur dalam permainan dan
banyak yang keluar barisan.