PENERAPAN METODE KODALY DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK ANGKLUNG DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL ANAK USIA DINI (Studi Kasus Kelompok B TK Istiqamah dan TAAM Aisyah Miftahul Khair Kota Bandung Tahun Pelajaran 2018 - 2019)

Penelitian tentang "Penerapan Metode Koda’ly dalam menumbuhkan Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini", dilatar belakangi bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya, anak usia dini sangat peka untuk menerima segala rangsangan dan stimulus yang diberikan untuk mengembangkan kecerdasannya secara optimal, dalam mengoptimalkan kecerdasan anak usia dini Gardner (1999: 17-27) menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu, salah satu kecerdasan yang dikemukakannya adalah kecerdasan musikal. PAUD merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kecerdasan musikal namun pada kenyataannya tidak semua PAUD menyadari fungsinya sebagai sarana untuk mengembangkan potensi kecerdasan anak terutama di bidang seni musik. Selain itu, lemahnya kreativitas guru-guru PAUD dalam bidang pengembangan seni musik masih sangat mendominasi, sehingga pengembangan seni musik hanya dilakukan melalui kegiatan menyanyi, menari, bermain drama dan menggambar, hal lain yang turut berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan dan wawasan guru tentang musik, hal ini tentunya membuat guru kurang percaya diri dalam mengajarkan musik terutama angklung. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, karena peneliti bermaksud mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi program bermain angklung di Lembaga PAUD TK Istiqamah dan TAAM Aisyah Miftahul Khair di Kota Bandung. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi mengenai kegiatan bermain angklung ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan dan penerapan metode koda’ly, serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Metode Koda’ly dianggap sebagai metode yang tepat untuk mengajarkan anak agar dapat membaca notasi lagu melalui isyarat jari tangan atau hand signing (De Vries, 2001: 25), yang memungkinkan anak-anak untuk benar-benar melihat ketinggian atau kedalaman nada/suara, anak dapat memegang dan membunyikan serta memainkan alat musik angklung dengan benar. Hasil deskripsi dan analisa penemuan di kedua lembaga di atas selanjutnya dikaji berdasarkan teori, kajian diagnosis, dan kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) perencanaan program kegiatan bermain angklung di dua Lembaga PAUD TK Istiqamah dan TAAM Aisyah Miftahul Khair sudah melibatkan semua komponen yang diperlukan, (2) pelaksanaan program kegiatan bermain angklung dengan menggunakan metode Koda’ly meliputi kegiatan memegang angklung, membunyikan angklung dan menerapkannya dalam sebuah lagu, (3) Hasil penerapan metode Koda’ly dalam kegiatan bermain angklung di PAUD dapat menumbuhkan kecerdasan musikal anak. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa setelah anak mengikuti kegiatan bermain angklung menggunakan Metode Koda’ly kecerdasan musikal anak lebih meningkat dengan ciri-ciri: anak lebih cepat untuk menghafal lagu baru, anak menikmati lagu dan menggerakkan tubuh sesuai dengan irama musik, anak merasa senang bermain dengan alat-alat musik, anak senang bernyanyi dan bersenandung, anak lebih mudah mengenali lagu hanya dengan mendengar nada pertama lagu, dan anak lebih peka terhadap suara-suara di lingkungan sekitarnya. Rekomendasi diberikan kepada: (1) Guru, (2) kepala Sekolah, (3) Kabid PNFI Dinas Pendidikan Kota Bandung, (4) Program Studi Pendidikan Masyarakat IKIP Siliwangi, (6) Peneliti lain.