Jurnal
Konsep Cinta pada Puisi-Puisi Karya Sapardi Djoko Darmono
Artikel ini membahas konsep cinta pada puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Konsep cinta seperti yang dikemukakan oleh Erich Fromm merupakan jawaban atas masalah pada eksistensi manusia. Konsep cinta yang universal dapat dilihat sebagai seni kehidupan (art of life) yang meliputi: cinta manusia kepada manusia, cinta manusia kepada alam, dan cinta manusia kepada tuhan. Masalah yang muncul dalam artikel ini adalah: bagaimana konsep cinta direpresentasi dalam puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono; serta bagaimana pemaknaan konsep cinta tersebut dilihat dari penggunaan tanda-tanda di dalam puisi. Berdasarkan permasalahan tersebut, konsep cinta akan dibahas pada kekuatan tanda yang hadir di dalam puisi. Tanda-tanda tersebut kemudian dianalisis berdasarkan teori semiotika yang dikemukakan oleh Pierce, yakni dengan memperhatikan representament, object, dan interpretant. Di samping itu, artikel ini juga menunjukkan hubungan (relasi) tanda dengan teks lain dan penggunaan gaya bahasanya. Pembahasan-pembahasannya kemudian bermuara pada pemaknaan konsep cinta yang terdapat pada puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono. Akhirnya, pemaknaan konsep cinta ini dapat dilihat sebagai konsep universal yang merujuk pada keperiadaan manusia sebagai bentuk eksistensinya di dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep cinta pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono ditemukan dalam tataran diksi, citraan, dan gaya bahasa. Konsep cinta yang ditemukan pada tataran struktur tersebut menjadi bagian penting dalam memahami puisi secara keseluruhan dan memaknai puisi-puisi tersebut.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain