MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN KEBIASAAN BERPIKIR SISWA SMK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah kemampuan pemecahan masalah
matematik dan habits of mind siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan
pendekatan problem posing dibandingkan dengan yang menggunakan
pembelajaran biasa, gambaran implementasi pembelajaran menggunakan
pendekatan problem posing dan pembelajaran biasa, dan kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematik. Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest Control Design. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK di kabupaten Bandung Barat,
sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas X SMK Mitradharma yaitu
kelas X-A sebagai kelas eksperimen dan Kelas X-B sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat instrumen tes
berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik yang terdiri dari 5
buah soal tes berupa soal uraian dan instrumen non-tes berupa angket skala sikap
habits of mind yang terdiri dari 34 pernyataan. Kedua kelas diberika pretes untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian di kelas eksperimen diberikan
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing
sedangkan dalam kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dalam hal ini merupakan pembelajaran biasa. Selanjutnya,
kedua kelas diberikan postes dan angket yang mana tujuannya untuk mengetahui
apakah kemampuan pemecahan masalah matematik dan habits of mind siswa
kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Data diolah dengan menggunakan
software SPSS 23 dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu
kemampuan pemecahan masalah matematik dan habits of mind siswa SMK yang
pembelajarannya menggunakan pembelajaran problem posing lebih baik daripada
yang menggunakan pembelajaran biasa. Implementasi pembelajaran
menggunakan pendekatan problem posing dikelas sudah terlaksana, dan kesulitan
yang dialami kelas eksperimen pada soal indikator memeriksa kembali hasil yang
diperoleh. Sedangkan untuk kelas kontrol pada soal dengan indikator
mengidentifikasi data diketahui, data ditanyakan, kecukupan data untuk
pemecahan masalah.