MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SERTA SELF-EFFICACY SISWA MTs MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA

KKM, KBKM, dan SE penting dimiliki siswa karena berkaitan dengan kompetensi yang ingin dicapai pada pembelajaran abad 21. Namun kenyataan di lapangan menunjukan KKM, KBKM, dan SE siswa belum optimal, hal ini peneliti amati pada proses pembelajaran sehari-hari. Adanya ketimpangan antara pentingnya KKM, KBKM, dan SE dengan kenyataan di lapangan, sehingga diperlukan solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi alternatif yang peneliti ajukan yaitu penggunaan pendekatan PBLM. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang : (1) pencapaian dan
peningkatan KKM siswa antara yang pembelajarannya menggunakan PBLM dan yang menggunakan PBL; (2) pencapaian dan peningkatan KBKM siswa antara yang pembelajarannya menggunakan PBLM dan yang menggunakan PBL; (3) SE siswa antara yang pembelajarannya menggunakan PBLM dan yang menggunakan PBL; (4) kaitan antara KKM dan KBKM, KKM dan SE, serta KBKM dan SE; dan (5) gambaran kinerja siswa dalam implementasi PBLM dan PBL, serta menyelesaikan soal – soal KKM dan KBKM. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs di Kota Cimahi, sedangkan sampel sekolah dipilih berdasarkan acak sekolah. Sampel penelitian diambil secara acak kelas, diperoleh kelas VII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan pendekatan PBLM, sedangkan kelas kontrol diberikan pendekatan PBL. Instrumen penelitian ini terdiri dari satu set tes KKM berbentuk 4 soal uraian, satu set tes KBKM berbentuk 5 soal uraian, dan skala SE sebanyak 28 pernyataan. Berdasarkan hasil dan pembahasan, kesimpulan
dari penelitian ini yaitu : (1) pencapaian dan peningkatan KKM siswa siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PBLM lebih baik daripada yang menggunakan PBL; (2) pencapaian dan peningkatan KBKM siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PBLM lebih baik daripada yang
menggunakan pendekatan PBL; (3) SE siswa yang pemmbelajarannya menggunakan pendekatan PBLM tidak lebih baik daripada yang menggunakan pendekatan PBL; (4) tidak terdapat hubungan antara KKM dan KBKM, terdapat hubungan positif antara KKM dan SE pada kategori sedang, dan terdapat
hubungan antara KBKM dan SE pada kategori tinggi; dan (5) secara keseluruhan siswa terlihat aktif dalam PBLM dan kinerja siswa dalam mengerjakan soal KKM dan KBKM terlihat baik, meskipun masih ada yang menemui kesulitan di beberapa indikator.